sebelumnya, mohon maaf karena baru ingat untuk upload tugas ini. terimakasih untuk para sumber referensi, dan terimakasih atas perhatiannya.
2.1.
Pertumbuhan penduduk
- Menuliskan perkembangan penduduk dunia
dengan menggunakan table
Pertumbuhan penduduk adalah Perubahan populasi sewaktu-waktu. yang dapat
dihitung dengan adanya perubahan dalam setiap individu.
Pertumbuhan
penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi
umumnya dan masalah penduduk khususnya. Karena disamping berpengaruh terhadap
jumlah dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial
ekonomi suatu daerah atau negara bahkan dunia. Adapun perkembangan jumlah
penduduk dunia sejak tahun 1830 sampai sekarang dan perkiraan tahun 2006
sebagai berikut :
Tabel Perkembangan penduduk dunia
Tahun
|
Jumlah
Penduduk
|
Perkembangan
Pertahun
|
1830
|
1 milyard
|
-
|
1930
|
2 milyard
|
1 %
|
1960
|
3 milyard
|
1,7 %
|
1975
|
4 milyard
|
2,2 %
|
1987
|
5 milyard
|
2 %
|
1996
|
6 milyard
|
2 %
|
2006
|
7 milyard
|
2 %
|
Sumber : Iskandar N, Does Sampurno
Masalah Pertambahan Penduduk di Indonesia.
Kalau
dilihat dari tabel di atas pertumbuhan penduduk makin cepat. Penggandaan
penduduk (double popoulation) jangka waktunya makin singkat. Bertambah cepatnya
penggadandaan penduduk tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel Penggandaan penduduk dunia
Tahun
Penggandaan
|
Perkiraan
Penduduk Dunia
|
Waktu
|
800 SM
|
5 Juta
|
-
|
1650
|
500 Juta
|
1500
|
1830
|
1 Milyard
|
180
|
1930
|
2 Milyard
|
100
|
1975
|
4 Milyard
|
45
|
Sumber : Ehrlich, Paul, R, et al,
Huma Ecology W.H Freeman and Cosan Franscisco.
- Menyebutkan faktor-faktor demografi yang
mempengaruhi pertambahan penduduk
Waktu penggandaan penduduk
dunia selanjutnya diperkirakan 35 tahun.
Pertumbuhan penduduk di
dunia ini makin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang
meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, dan sebagainya. Dengan
begitu, maka bertambahlah sistem matapencaharian hidup menjadi lebih kompleks.
Secara umum ada tiga faktor
utama demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, di antaranya sebagai
berikut:
1. Kelahiran
(Fertilitas)
Kelahiran adalah istilah
dalam demografi yang mengindikasikan jumlah anak yang dilahirkan hidup, atau
dalam pengertian lain fasilitas adalah hasil produksi yang nyata dari
fekunditas seorang wanita. Berikun ini penjelasan mengenai pengukuran
fertilitas:
a. Pengukuran
fasilitas tahunan adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu
dihubungkan dengan jumlah penduduk pada tahun tersebut. Adapun ukuran-ukuran
fertilitas tahunan adalah:
- Tingkat
fertilitas kasar (crude birth rate) adalah banyaknya kelahiran hidup
pada satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.
- Tingkat
fertilitas umum (general fertility rate) adalah jumlah kelahiran hidup
per-1000 wanita usia reproduksi (usia 14-49 atau 14-44 tahun) pada tahun
tertentu.
- Tingkat
fertilitas menurut umur (age specific fertility rate) adalah perhitungan
tingkat fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur dan tahun tertentu.
- Tingkat
ferlititas menurut ukuran urutan penduduk (birth order specific fertility
rates) adalah perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi oleh
wanita pada umur dan tahun tertentu.
b. Pengukuran
fertilitas komulatif adalah pengukuran jumlah rata-rata anak yang dilahirkan
oleh seorang perempuan hingga mengakhiri batas usia suburnya.Adapun
ukurannya adalah:
- Tingkat
fertilitas total adalah jumlah kelahiran hidup laki-laki dan perempuan jumlah
tiap 1000 penduduk yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dengan catatan
tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa
reproduksinya dan tingkat fertilitas menurut umur tidak berubah pada priode
waktu tertentu.
- Gross
reproduction rates adalah jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000
perempuan sepanjang masa reproduksinya dengan catatan tidak ada seorang
perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa produksinya.
2. Kematian
(mortalitas)
Kematian adalah ukuran
jumlah kematian umumnya karena akibat yang spesifik pada suatu populasi.
Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per- 1000
individu per-tahun, hingga rata-rata mortalitas sebesar 9,5 berarti pada
populasi 100.000 terdapat 950 kematian per-tahun.
3. Perpindahan
(migrasi)
Migrasi adalah peristiwa
berpindahnya suatu organisme dari suatu tempat ke tempat lainnya. Dalam banyak
kasus organisme bermigrasi untuk mencari sumber cadangan makanan yang baru
untuk menghindari kelangkaan yang mungkin terjadi karena datangnya musim dingin
atau kerana over populasi.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi tinggi rendahnya fertalitas penduduk:
1.
Faktor demografi, antara lain adalah:
a. Struktur umur
b. Struktur perkawinan
c. Umur kawin pertama
d. Paritas
e. Disrupsi perkawinan
f. Proporsi yang kawin
2. Faktor non demografi,
antara lain adalah:
a. Keadaan ekonomi penduduk
b. Perbaikan status perempuan
c. Tingkat pendidikan
d. Urbanisasi dan industrialisasi.
- Menuliskan rumus tingkat kematian yang
kasar
Rumusnya adalah jumlah
kematian pada tahun tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan
tahun dan dikalikan dengan konstanta yang biasanya bernilai 1000.
- Menuliskan rumus tingkat kematian khusus
Rumusnya adalah jumlah
kematian pada umur tertentu dibagi dengan jumlah penduduk umur tertentu pada
pertengahan tahun dan dikalikan dengan konstanta yang biasanya bernilai 1000.
- Menuliskan angka kelahiran
Angka kelahiran merupakan suatu faktor yang
menyebabkan terjadinya kenaikan kependudukan di suatu Negara ditambah dengan
tekhnologi yang semakin canggih sehingga kelhiran seorang anak bisa dipercepat
apa bila semua Ini terjadi terus menerus maka tidak akan mungkin bila kepadatan
penduduk akan terjadi di seluruh di dunia.
Meskipun tingkat fertilitas sudah menurun, kalau jumlah ibunya besar, sebagai akibat tingkat kelahiran yang tinggi dimasa lalu serta perbaikan kesehatan, maka jumlah bayi yang lahir setelah tahun 2000 masih tetap banyak jumlahnya. Tiap tiap tahun jumlah kelahiran bayi di Indonesia mencapai sekitar 4,5 juta bayi. Di kabupaten atau kota yang masih mempunyai tingkat fertilitas tinggi atau yang KB-nya kurang berhasil, jumlah bayi yang lahir tiap tahunnya akan lebih banyak dibandingkan dengan kabupaten atau kota yang program KB-nya berhasil menurunkan tingkat fertilitas. Kabupaten atau kota yang masih mempunyai jumlah kelahiran yang besar akan menghadapi konsekuensi pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar atas kelahiran bayi-bayi ini, saat ini dan seterusnya sampai bayi-bayi ini mendapatkan perkejaan dan menjadi Ibu yang melahirkan generasi penerus. Pengetahuan tentang fertilitas atau kelahiran dan KB serta indikator-indikatornya sangat berguna bagi para penentu kebijakan dan perencana program untuk merencanakan pembangunan sosial terutama kesejahteraan Ibu dan anak.
Meskipun tingkat fertilitas sudah menurun, kalau jumlah ibunya besar, sebagai akibat tingkat kelahiran yang tinggi dimasa lalu serta perbaikan kesehatan, maka jumlah bayi yang lahir setelah tahun 2000 masih tetap banyak jumlahnya. Tiap tiap tahun jumlah kelahiran bayi di Indonesia mencapai sekitar 4,5 juta bayi. Di kabupaten atau kota yang masih mempunyai tingkat fertilitas tinggi atau yang KB-nya kurang berhasil, jumlah bayi yang lahir tiap tahunnya akan lebih banyak dibandingkan dengan kabupaten atau kota yang program KB-nya berhasil menurunkan tingkat fertilitas. Kabupaten atau kota yang masih mempunyai jumlah kelahiran yang besar akan menghadapi konsekuensi pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar atas kelahiran bayi-bayi ini, saat ini dan seterusnya sampai bayi-bayi ini mendapatkan perkejaan dan menjadi Ibu yang melahirkan generasi penerus. Pengetahuan tentang fertilitas atau kelahiran dan KB serta indikator-indikatornya sangat berguna bagi para penentu kebijakan dan perencana program untuk merencanakan pembangunan sosial terutama kesejahteraan Ibu dan anak.
Populasi: 245.613.043 (Juli 2011 est)
Definisi: entri ini memberikan estimasi dari Biro Sensus AS berdasarkan statistik dari sensus penduduk, penting statistik pendaftaran sistem, atau survei sampel yang berkaitan dengan masa lalu dan pada asumsi tentang tren masa depan. Total populasi menyajikan satu ukuran keseluruhan dari dampak potensial dari negara di dunia dan di dalam wilayah. Catatan: Mulai dengan Factbook 1993, perkiraan demografis untuk beberapa negara (kebanyakan di Afrika) secara eksplisit telah diperhitungkan efek dari dampak pertumbuhan epidemi HIV / AIDS. Negara-negara ini saat ini: The Bahamas, Benin, Botswana, Brazil, Burkina Faso, Burma, Burundi, Kamboja, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Republik Kongo, Pantai Gading, Ethiopia, Gabon, Ghana , Guyana, Haiti, Honduras, Kenya, Lesotho, Malawi, Mozambik, Namibia, Nigeria, Rwanda, Afrika Selatan, Swaziland, Tanzania, Thailand, Togo, Uganda, Zambia, dan Zimbabwe.
• Penduduk Menurut bagan tahun
• Populasi peringkat grafik
• Penduduk – peta komparatif
• Populasi, total – peta tematik – Dunia Indikator Bank
• Populasi, total – perbandingan negara – Bank Dunia Indikator
• Tingkat pertumbuhan populasi
Setara Data Dari Dana Moneter Internasional
Variabel: Populasi
Catatan: Untuk keperluan sensus, jumlah penduduk negara itu terdiri dari semua orang yang jatuh dalam lingkup sensus. Dalam arti luas, total dapat terdiri dari baik semua warga biasa dari negara atau semua orang yang hadir di negara ini pada saat sensus. [Prinsip dan Rekomendasi untuk Sensus Penduduk dan Perumahan, Revisi 1, ayat 2.42]
Unit: Orang
Skala: Jutaan
Negara-spesifik Catatan: Sumber: CEIC data aktual Terbaru: 2010 mata uang domestik Primer: Indonesia Rupiah Data terakhir diperbarui: 09/2011
Sumber: Dana Moneter Internasional – 2011 World Economic Outlook
Tahun Populasi Persen Perubahan
Definisi: entri ini memberikan estimasi dari Biro Sensus AS berdasarkan statistik dari sensus penduduk, penting statistik pendaftaran sistem, atau survei sampel yang berkaitan dengan masa lalu dan pada asumsi tentang tren masa depan. Total populasi menyajikan satu ukuran keseluruhan dari dampak potensial dari negara di dunia dan di dalam wilayah. Catatan: Mulai dengan Factbook 1993, perkiraan demografis untuk beberapa negara (kebanyakan di Afrika) secara eksplisit telah diperhitungkan efek dari dampak pertumbuhan epidemi HIV / AIDS. Negara-negara ini saat ini: The Bahamas, Benin, Botswana, Brazil, Burkina Faso, Burma, Burundi, Kamboja, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Republik Kongo, Pantai Gading, Ethiopia, Gabon, Ghana , Guyana, Haiti, Honduras, Kenya, Lesotho, Malawi, Mozambik, Namibia, Nigeria, Rwanda, Afrika Selatan, Swaziland, Tanzania, Thailand, Togo, Uganda, Zambia, dan Zimbabwe.
• Penduduk Menurut bagan tahun
• Populasi peringkat grafik
• Penduduk – peta komparatif
• Populasi, total – peta tematik – Dunia Indikator Bank
• Populasi, total – perbandingan negara – Bank Dunia Indikator
• Tingkat pertumbuhan populasi
Setara Data Dari Dana Moneter Internasional
Variabel: Populasi
Catatan: Untuk keperluan sensus, jumlah penduduk negara itu terdiri dari semua orang yang jatuh dalam lingkup sensus. Dalam arti luas, total dapat terdiri dari baik semua warga biasa dari negara atau semua orang yang hadir di negara ini pada saat sensus. [Prinsip dan Rekomendasi untuk Sensus Penduduk dan Perumahan, Revisi 1, ayat 2.42]
Unit: Orang
Skala: Jutaan
Negara-spesifik Catatan: Sumber: CEIC data aktual Terbaru: 2010 mata uang domestik Primer: Indonesia Rupiah Data terakhir diperbarui: 09/2011
Sumber: Dana Moneter Internasional – 2011 World Economic Outlook
Tahun Populasi Persen Perubahan
1980 148.04
1981 151.315 2.21%
1982 154.662 2.21%
1983 158.083 2.21%
1984 161.58 2.21%
1985 164.63 1,89%
1986 168.348 2,26%
1987 172.01 2.18%
1988 175.589 2,08%
1989 179.136 2,02%
1990 179.83 0,39%
1991 182.94 1,73%
1992 186.043 1,70%
1993 189.136 1,66%
1994 192.217 1,63%
1995 195.294 1,60%
1996 198.32 1,55%
1997 201.353 1,53%
1981 151.315 2.21%
1982 154.662 2.21%
1983 158.083 2.21%
1984 161.58 2.21%
1985 164.63 1,89%
1986 168.348 2,26%
1987 172.01 2.18%
1988 175.589 2,08%
1989 179.136 2,02%
1990 179.83 0,39%
1991 182.94 1,73%
1992 186.043 1,70%
1993 189.136 1,66%
1994 192.217 1,63%
1995 195.294 1,60%
1996 198.32 1,55%
1997 201.353 1,53%
- Menjelaskan pengertian migrasi
Migrasi
adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu bioma
ke bioma lainnya. Dalam banyak kasus, organisme bermigrasi untuk mencari
sumber-cadangan-makanan yang baru untuk menghindari kelangkaan makanan yang
mungkin terjadi karena datangnya musim dingin atau karena overpopulasi.
Migrasi manusia
adalah perpindahan penduduk
dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas
administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi
internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang
relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain. Arus
migrasi ini berlangsung sebagai tanggapan terhadap adanya perbedaan pendapatan
antara kota dan desa. Namun, pendapatan yang dimaksud bukanlah pendapatan
aktual, melainkan penghasilah yang diharapkan(expected income). Kerangka
Skematik ini merupakan aplikasi dari model dekskripsi Todaro mengenai migrasi.
Premis dasar yang dianut dalam model ini adalah bahwa para migran
mempertimbangkan dan membandingkan pasar-pasar tenaga kerja
yang tersedia bagi mereka disektor pedesaan dan perkotaan, serta memilih salah
satunya yang dapat memaksimumkan keuntungan yang diharapkan. Besar kecilnya
keuntungan yang mereka harapkan diukur berdasarkan besar kecilnya selisih
antara pendapatan riil dari pekerjaan dikota dan didesa, angka tersebut
merupakan implementasinya terhadap peluang migran untuk mendapatkan pekerjaan
dikota.
- Menyebutkan macam-macam migrasi
Transmigrasi, imigrasi, emigrasi, diaspora
- Menyebutkan proses migrasi
Proses migrasi dapat di lihat dengan cara melihat
Angka Migrasi. Angka migrasi masuk (mi), yang menunjukkan banyaknya migran yang
masuk per 1000 penduduk di suatu kabupaten/kota tujuan dalam satu tahun. Angka
migrasi keluar (mo), yang menunjukkan banyaknya migran yang keluar dari suatu
kabupaten/kota per 1000 penduduk di kabupaten/kota asal dalam satu tahun. Angka
migrasi neto (mn), yaitu selisih banyaknya migran masuk dan keluar ke dan dari
suatu kabupaten/kota per 1000 penduduk dalam satu tahun.
Alasan
yang menyebabkan manusia / orang pelakukan aktifitas migrasi :
1.Alasan Politik / Politis
Kondisi perpolitikan suatu daerah yang panas atau bergejolak akan membuat penduduk menjadi tidak betah atau kerasan tinggal di wilayah tersebut.
Kondisi perpolitikan suatu daerah yang panas atau bergejolak akan membuat penduduk menjadi tidak betah atau kerasan tinggal di wilayah tersebut.
2. Alasan Sosial Kemasyarakatan
Adat-istiadat yang menjadi pedoman kebiasaan suatu
daerah dapat menyebabkan seseorang harus bermigrasi ke tempat lain baik dengan
paksaan maupun tidak. Seseorang yang dikucilkan dari suatu pemukiman akan
dengan terpaksa melakukan kegiatan migrasi.
3. Alasan Agama atau Kepercayaan
Adanya tekanan atau paksaan dari suatu ajaran agama
untuk berpindah tempat dapat menyebabkan seseorang melakukan migrasi.
4. Alasan Ekonomi
Biasanya orang miskin atau golongan bawah yang mencoba
mencari peruntungan dengan melakukan migrasi ke kota. Atau bisa juga kebalikan
di mana orang yang kaya pergi ke daerah untuk membangun atau berekspansi
bisnis.
5. Alasan lain
Contohnya seperti alasan pendidikan, alasan tuntutan
pekerjaan, alasan keluarga, alasan cinta, dan lain sebagainya.
- Menjelaskan akibat migrasi
Konflik antara penduduk asli dan pendatang karena perbedaan
budaya, dll. Atau sisi positifnya seperti transmigrasi yang merupakan program
pemerintah yang berguna untuk ketahanan pangan, nasional, sebagai pengembangan
investasi nasional, dan mengurangi pengang gguran.
- Menyebutkan 3 jenis struktur penduduk
Komposisi penduduk adalah suatu Negara yang
mempunyai wilayah yang luas dan juga banyak penduduk didalam satu Negara
tersebut, dari penduduk tersebut banyaknya, akan dikelompokan pada
kriteria-kriteria tertentu
Biasanya dalam pengelompokan itu kriteria yang diambil kebanyakan adalah umur, jenis kelamin, mata pencaharian, dan tempat tinggal semua itu dikelompokkan demi tidak terjadi masalah-masalah sepele yang timbul dikarenakan terjadi karena hanya sebuah hal sepele
Dalam suatu keluarga ada kepala keluarga yang mempunyai mata pencaharian sebagai pegawai negeri sipil yang mempunyai gaji sebesar 3 juta rupiah dalm sebulan didalam suatu pengelompokan penduduk kelurga ini termasuk keluaraga yang cukup mampu
Didalam dunia ada 3 jenis struktur yang dipakai dalam satu Negara atau wilayah yang dikelompokan berdasarkan umur yaitu:
• Struktur penduduk muda adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya muda struktur ini dimulai dengan umur 0-14 tahun
• Struktur penduduk dewasa adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya dewasa struktur ini dimulai dengan 15-64 tahun
• Struktur penduduk tua adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya tua tidak terdaftar lagi struktur ini dimulai dari 65 tahu keatas/senja
Biasanya dalam pengelompokan itu kriteria yang diambil kebanyakan adalah umur, jenis kelamin, mata pencaharian, dan tempat tinggal semua itu dikelompokkan demi tidak terjadi masalah-masalah sepele yang timbul dikarenakan terjadi karena hanya sebuah hal sepele
Dalam suatu keluarga ada kepala keluarga yang mempunyai mata pencaharian sebagai pegawai negeri sipil yang mempunyai gaji sebesar 3 juta rupiah dalm sebulan didalam suatu pengelompokan penduduk kelurga ini termasuk keluaraga yang cukup mampu
Didalam dunia ada 3 jenis struktur yang dipakai dalam satu Negara atau wilayah yang dikelompokan berdasarkan umur yaitu:
• Struktur penduduk muda adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya muda struktur ini dimulai dengan umur 0-14 tahun
• Struktur penduduk dewasa adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya dewasa struktur ini dimulai dengan 15-64 tahun
• Struktur penduduk tua adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya tua tidak terdaftar lagi struktur ini dimulai dari 65 tahu keatas/senja
- Menuliskan bentuk piramida penduduk
stasioner, muda, tua
Bentuk piramida penduduk ada 3 macam yaitu:
1) Piramida penduduk muda berbentuk limas
Piramida ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda lebih besar dibanding usia dewasa. Di waktu yang akan datang jumlah penduduk bertambah lebih banyak. Jadi penduduk sedang mengalami pertumbuhan.
2) Piramida penduduk stasioner atau tetap berbentuk granat
Bentuk ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda seimbang dengan usia dewasa. Hal ini berarti penduduk dalam keadaan stasioner sehingga pertambahan penduduk akan tetap diwaktu yang akan datang.
3) Piramida penduduk tua berbentuk batu nisan
Piramida bentuk ini menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih sedikit bila dibandingkan dengan usia dewasa. Diwaktu yang akan datang jumlah penduduk mengalami penurunan karena tingkat kelahiran yang rendah dan kematian yang tinggi.
Negara-negara berkembang seperti Indonesia memiliki piramida penduduk berbentuk limas dan negara-negara maju umumnya berbentuk granat dan sebagian kecil berbentuk batu nisan.
Pembuatan piramida penduduk dapat digunakan antara lain untuk:
- Mengetahui perbandingan jumlah antara laki-laki dan perempuan.
- Mengetahui keadaan jumlah penduduk di waktu yang akan datang.
- Untuk mengetahui struktur umur penduduk suatu negara secara umum.
Selanjutnya perhatikan contoh hasil pembuatan piramida penduduk dari hasil sensus penduduk tahun 1990 setelah dibuat kelompok umur 0-4 tahun, 5-9 tahun dan seterusnya.
1) Piramida penduduk muda berbentuk limas
Piramida ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda lebih besar dibanding usia dewasa. Di waktu yang akan datang jumlah penduduk bertambah lebih banyak. Jadi penduduk sedang mengalami pertumbuhan.
2) Piramida penduduk stasioner atau tetap berbentuk granat
Bentuk ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda seimbang dengan usia dewasa. Hal ini berarti penduduk dalam keadaan stasioner sehingga pertambahan penduduk akan tetap diwaktu yang akan datang.
3) Piramida penduduk tua berbentuk batu nisan
Piramida bentuk ini menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih sedikit bila dibandingkan dengan usia dewasa. Diwaktu yang akan datang jumlah penduduk mengalami penurunan karena tingkat kelahiran yang rendah dan kematian yang tinggi.
Negara-negara berkembang seperti Indonesia memiliki piramida penduduk berbentuk limas dan negara-negara maju umumnya berbentuk granat dan sebagian kecil berbentuk batu nisan.
Pembuatan piramida penduduk dapat digunakan antara lain untuk:
- Mengetahui perbandingan jumlah antara laki-laki dan perempuan.
- Mengetahui keadaan jumlah penduduk di waktu yang akan datang.
- Untuk mengetahui struktur umur penduduk suatu negara secara umum.
Selanjutnya perhatikan contoh hasil pembuatan piramida penduduk dari hasil sensus penduduk tahun 1990 setelah dibuat kelompok umur 0-4 tahun, 5-9 tahun dan seterusnya.
- Menjelaskan pengertian rasio ketergantungan
Rasio ketergantungan (dependency ratio) yaitu angka
perbandingan yang menunjukkan besar beban tanggungan dari kelompok usia
produktif. Usia produktif (15 – 64 tahun) selain menanggung kebutuhan hidup
dirinya juga menanggung kebutuhan hidup golongan usia muda (0 – 14 tahun) dan
golongan tua (65 tahun ke atas).
2.2. Kebudayaan dan Kepribadian
- Menjelaskan pertumbuhandan perkembangan
kebudayaan di Indonesia
1. Zaman Batu sampai Zaman
Logam
Upaya menelusuri sejarah
peradaban bangsa Indonesia, mulai dari zaman batu sampai zaman logam, sungguh
akan berliku-liku, memerlukan waktu pembahasan yang panjang. Berdasarkan
pendapat-pendapat para ahli prehistoris, ternyata bahwa zaman batu itupun
terbagi dalam :
– Zaman batu tua (Palaeolithikum)
Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan
masih kasar, misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari
wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam
semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara. Berdasarkan penelitian
para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan
Neolithikum berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari
Cina Selatan, menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke
semenanjung Malaka Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa
Tenggara, sampai ke Flores, dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.Kapak-kapak tersebut diasah sampai mengkilap dan diikat pada tangkai kayu dengan menggunakan rotan. Sebagai tambahan seiring persebaran kapak batu tersebut tersebar pula Bahasa Proto-Austronesia yg merupakan induk dari bahasa dari bangsa-bangsa di sekitar Samudera Indonesia dan Samudera Pasifik. Karena perkembangannya muncul bahasa melayu yang nantinya di negara Indonesia berkembang menjadi bahasa Indonesia
– Zaman batu muda
(Neolithikum)
Berdasarkan penelitian para
ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum
berupa kapak batu besar maupun kecil bersegi-segi itu berasal dari Cina
Selatan, menyebar kearah selatan, kehilir sungai-sungai besar sampai ke
Semenanjung Malaka. Bersamaan dengan persebaran budaya kapak-kapak batu itu,
tersebar pula bahasa Proto Austronesia. Bahasa Proto Austronesia sebagai induk
atau cikal bakal bahasa dari bangsa-bangsa yang mendiami pulau-pulau diantara
samudra Indonesia & samudra pasifik.
Zaman batu muda
(Neolithikum) benar-benar membawa revolusi dalam kehidupan manusia. Oleh karena
itulah mereka mampu membuat aneka ragam senjata berburu dan berperang serta
alat-alat lain yang mereka perlukan. Bangsa-bangsa Proto-Austronesia yang masuk
dari Semenanjung Indo China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson
diantaranya berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu dari bahan
perunggu.
- Menjelaskan kebudayaan Hindu, Budha, dan
Islam
Proses Masuk dan
Berkembangnya Pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia
Pada permulaan tarikh masehi, di Benua Asia terdapat
dua negeri besar yang tingkat peradabannya dianggap sudah tinggi, yaitu India
dan Cina.Kedua negeri ini menjalin hubungan ekonomi dan perdagangan yang baik.
Arus lalu lintas perdagangan dan pelayaran berlangsung melalui jalan darat dan
laut. Salah satu jalur lalu lintas laut yang dilewati India-Cina adalah Selat
Malaka. Indonesia yang terletak di jalur posisi silang dua benua dan dua
samudera, serta berada di dekat Selat Malaka memiliki keuntungan, yaitu:
Sering dikunjungi bangsa-bangsa asing, seperti
India, Cina, Arab, dan Persia,
Kesempatan melakukan hubungan perdagangan
internasional terbuka lebar,
Pergaulan dengan bangsa-bangsa lain semakin luas,
dan
Pengaruh asing masuk ke Indonesia, seperti
Hindu-Budha.
Keterlibatan bangsa Indonesia dalam kegiatan
perdagangan dan pelayaran internasional menyebabkan timbulnya percampuran
budaya. India merupakan negara pertama yang memberikan pengaruh kepada
Indonesia, yaitu dalam bentuk budaya Hindu. Ada beberapa hipotesis yang
dikemukakan para ahli tentang proses masuknya budaya Hindu-Buddha ke Indonesia.
1. Hipotesis Brahmana
1. Hipotesis Brahmana
Hipotesis ini mengungkapkan bahwa kaum brahmana amat
berperan dalam upaya penyebaran budaya Hindu di Indonesia. Para brahmana
mendapat undangan dari penguasa Indonesia untuk menobatkan raja dan memimpin
upacara-upacara keagamaan. Pendukung hipotesis ini adalah Van Leur.
2. Hipotesis Ksatria
2. Hipotesis Ksatria
Pada hipotesis ksatria, peranan penyebaran agama dan
budaya Hindu dilakukan oleh kaum ksatria. Menurut hipotesis ini, di masa lampau
di India sering terjadi peperangan antargolongan di dalam masyarakat. Para
prajurit yang kalah atau jenuh menghadapi perang, lantas meninggalkan India.
Rupanya, diantara mereka ada pula yang sampai ke wilayah Indonesia. Mereka
inilah yang kemudian berusaha mendirikan koloni-koloni baru sebagai tempat
tinggalnya. Di tempat itu pula terjadi proses penyebaran agama dan budaya
Hindu. F.D.K. Bosch adalah salah seorang pendukung hipotesis ksatria.
3. Hipotesis Waisya
3. Hipotesis Waisya
Menurut para pendukung hipotesis waisya, kaum waisya
yang berasal dari kelompok pedagang telah berperan dalam menyebarkan budaya Hindu
ke Nusantara. Para pedagang banyak berhubungan dengan para penguasa beserta
rakyatnya. Jalinan hubungan itu telah membuka peluang bagi terjadinya proses
penyebaran budaya Hindu. N.J. Krom adalah salah satu pendukung dari hipotesis
waisya.
4. Hipotesis Sudra
4. Hipotesis Sudra
Von van Faber mengungkapkan bahwa peperangan yang
tejadi di India telah menyebabkan golongan sudra menjadi orang buangan. Mereka
kemudian meninggalkan India dengan mengikuti kaum waisya. Dengan jumlah yang
besar, diduga golongan sudralah yang memberi andil dalam penyebaran budaya
Hindu ke Nusantara.
Selain pendapat di atas, para ahli menduga banyak pemuda di wilayah Indonesia yang belajar agama Hindu dan Buddha ke India. Di perantauan mereka mendirikan organisasi yang disebut Sanggha. Setelah memperoleh ilmu yang banyak, mereka kembali untuk menyebarkannya. Pendapat semacam ini disebut Teori Arus Balik.
Selain pendapat di atas, para ahli menduga banyak pemuda di wilayah Indonesia yang belajar agama Hindu dan Buddha ke India. Di perantauan mereka mendirikan organisasi yang disebut Sanggha. Setelah memperoleh ilmu yang banyak, mereka kembali untuk menyebarkannya. Pendapat semacam ini disebut Teori Arus Balik.
Pada umumnya para ahli cenderung kepada pendapat
yang menyatakan bahwa masuknya budaya Hindu ke Indonesia itu dibawa dan
disebarluaskan oleh orang-orang Indonesia sendiri. Bukti tertua pengaruh budaya
India di Indonesia adalah penemuan arca perunggu Buddha di daerah Sempaga
(Sulawesi Selatan). Dilihat dari bentuknya, arca ini mempunyai langgam yang
sama dengan arca yang dibuat di Amarawati (India). Para ahli memperkirakan,
arca Buddha tersebut merupakan barang dagangan atau barang persembahan untuk
bangunan suci agama Buddha. Selain itu, banyak pula ditemukan prasasti tertua
dalam bahasa Sanskerta dan Malayu kuno. Berita yang disampaikan prasasti-prasasti
itu memberi petunjuk bahwa budaya Hindu menyebar di Kerajaan Sriwijaya pada
abad ke-7 Masehi.
Masuknya pengaruh unsur kebudayaan Hindu-Buddha dari
India telah mengubah dan menambah khasanah budaya Indonesia dalam beberapa
aspek kehidupan.
1. Agama
Ketika memasuki zaman sejarah, masyarakat di
Indonesia telah menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Masyarakat mulai
menerima sistem kepercayaan baru, yaitu agama Hindu-Buddha sejak berinteraksi
dengan orang-orang India. Budaya baru tersebut membawa perubahan pada kehidupan
keagamaan, misalnya dalam hal tata krama, upacara-upacara pemujaan, dan bentuk
tempat peribadatan.
2. Pemerintahan
2. Pemerintahan
Sistem pemerintahan kerajaan dikenalkan oleh
orang-orang India. Dalam sistem ini kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu
dengan kepemilikan wilayah yang luas. Kepala suku yang terbaik dan terkuat
berhak atas tampuk kekuasaan kerajaan. Oleh karena itu, lahir
kerajaan-kerajaan, seperti Kutai, Tarumanegara, dan Sriwijaya.
3. Arsitektur
3. Arsitektur
Salah satu tradisi megalitikum adalah bangunan
punden berundak-undak. Tradisi tersebut berpadu dengan budaya India yang
mengilhami pembuatan bangunan candi. Jika kita memperhatikan Candi Borobudur,
akan terlihat bahwa bangunannya berbentuk limas yang berundak-undak. Hal ini
menjadi bukti adanya paduan budaya India-Indonesia.
4. Bahasa
Kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
meninggalkan beberapa prasasti yang sebagian besar berhuruf Pallawa dan
berbahasa Sanskerta. Dalam perkembangan selanjutnya bahkan hingga saat ini,
bahasa Indonesia memperkaya diri dengan bahasa Sanskerta itu. Kalimat atau
kata-kata bahasa Indonesia yang merupakan hasil serapan dari bahasa Sanskerta,
yaitu Pancasila, Dasa Dharma, Kartika Eka Paksi, Parasamya Purnakarya Nugraha,
dan sebagainya.
5. Sastra
5. Sastra
Berkembangnya pengaruh India di Indonesia membawa
kemajuan besar dalam bidang sastra. Karya sastra terkenal yang mereka bawa
adalah kitab Ramayana dan Mahabharata. Adanya kitab-kitab itu memacu para
pujangga Indonesia untuk menghasilkan karya sendiri. Karya-karya sastra yang
muncul di Indonesia adalah:
Arjunawiwaha,
karya Mpu Kanwa,
Sutasoma,
karya Mpu Tantular, dan
Negarakertagama, karya Mpu Prapanca.
Perkembangan Agama dan Kebudayaan Hindu di Indonesia
Agama Hindu berkembang di India pada ± tahun 1500
SM. Sumber ajaran Hindu terdapat dalam kitab sucinya yaitu Weda. Kitab Weda
terdiri atas 4 Samhita atau “himpunan” yaitu:
Reg
Weda, berisi syair puji-pujian kepada para dewa.
Sama
Weda, berisi nyanyian-nyanyian suci.
Yajur
Weda, berisi mantera-mantera untuk upacara keselamatan.
Atharwa
Weda, berisi doa-doa untuk penyembuhan penyakit.
Di samping kitab Weda, umat Hindu juga memiliki
kitab suci lainnya yaitu:
Kitab
Brahmana, berisi ajaran tentang hal-hal sesaji.
Kitab
Upanishad, berisi ajaran ketuhanan dan makna hidup.
Agama Hindu menganut polytheisme (menyembah banyak
dewa), diantaranya Trimurti atau “Kesatuan Tiga Dewa Tertinggi” yaitu:
Dewa Brahmana, sebagai
dewa pencipta.
Dewa Wisnu, sebagai
dewa pemelihara dan pelindung.
Dewa Siwa, sebagai dewa
perusak.
Selain Dewa Trimurti, ada pula dewa yang banyak
dipuja yaitu Dewa Indra pembawa hujan yang sangat penting untuk pertanian,
serta Dewa Agni (api) yang berguna untuk memasak dan upacara-upacara keagamaan.
Menurut agama Hindu masyarakat dibedakan menjadi 4 tingkatan atau kasta yang
disebut Caturwarna yaitu:
Kasta Brahmana, terdiri
dari para pendeta.
Kasta Ksatria, terdiri
dari raja, keluarga raja, dan bangsawan.
Kasta Waisya, terdiri
dari para pedagang, dan buruh menengah.
Kasta Sudra, terdiri
dari para petani, buruh kecil, dan budak.
Selain 4 kasta tersebut terdapat pula golongan
pharia atau candala, yaitu orang di luar kasta yang telah melanggar
aturan-aturan kasta.
Orang-orang Hindu memilih tempat yang dianggap suci
misalnya, Benares sebagai tempat bersemayamnya Dewa Siwa serta Sungai Gangga
yang airnya dapat mensucikan dosa umat Hindu, sehingga bisa mencapai puncak
nirwana.
Perkembangan Agama dan Kebudayaan Buddha di Indonesia
Agama Buddha diajarkan oleh Sidharta Gautama di India pada tahun ± 531 SM. Ayahnya seorang raja bernama Sudhodana dan ibunya Dewi Maya. Buddha artinya orang yang telah sadar dan ingin melepaskan diri dari samsara.
Perkembangan Agama dan Kebudayaan Buddha di Indonesia
Agama Buddha diajarkan oleh Sidharta Gautama di India pada tahun ± 531 SM. Ayahnya seorang raja bernama Sudhodana dan ibunya Dewi Maya. Buddha artinya orang yang telah sadar dan ingin melepaskan diri dari samsara.
Kitab suci agama Buddha yaitu Tripittaka artinya
“Tiga Keranjang” yang ditulis dengan bahasa Poli. Adapun yang dimaksud dengan
Tiga Keranjang adalah:
Winayapittaka : Berisi
peraturan-peraturan dan hukum yang harus dijalankan oleh umat Buddha.
Sutrantapittaka :
Berisi wejangan-wejangan atau ajaran dari sang Buddha.
Abhidarmapittaka :
Berisi penjelasan tentang soal-soal keagamaan.
Pemeluk Buddha wajib melaksanakan Tri Dharma atau
“Tiga Kebaktian” yaitu:
Buddha yaitu berbakti
kepada Buddha.
Dharma yaitu berbakti
kepada ajaran-ajaran Buddha.
Sangga yaitu berbakti
kepada pemeluk-pemeluk Buddha.
Disamping itu agar orang dapat mencapai nirwana
harus mengikuti 8 (delapan) jalan kebenaran atau Astavidha yaitu:
Pandangan
yang benar.
Niat
yang benar.
Perkataan
yang benar.
Perbuatan
yang benar.
Penghidupan
yang benar.
Usaha
yang benar.
Perhatian
yang benar.
Bersemedi
yang benar.
Karena munculnya berbagai penafsiran dari ajaran
Buddha, akhirnya menumbuhkan dua aliran dalam agama Buddha yaitu:
Buddha
Hinayana, yaitu setiap orang dapat mencapai nirwana atas usahanya sendiri.
Buddha
Mahayana, yaitu orang dapat mencapai nirwana dengan usaha bersama dan saling
membantu.
Pemeluk Buddha juga memiliki tempat-tempat yang
dianggap suci dan keramat yaitu:
Kapilawastu,
yaitu tempat lahirnya Sang Buddha.
Bodh
Gaya, yaitu tempat Sang Buddha bersemedi dan memperoleh Bodhi.
Sarnath/
Benares, yaitu tempat Sang Buddha mengajarkan ajarannya pertama kali.
Kusinagara,
yaitu tempat wafatnya Sang Buddha.
Perkembangan
Agama Dan Kebudayaan Islam Di Indonesia
TEORI
Islam di bawa oleh para Pedagang Gujarat (India)
Pendukungnya yaitu
: Snouck Hourgonye ; W.F. Stutterheim ; Bernard H.M. Ulekke
Bukti :
o Di temukan makam nisan Sultan Malik Al-Saleh yang
berangka tahun 1297.
o Muncul istilah jirat = paes = nisan = patok, yang
berasal dari Gujarat.
o Berdasarkan berita Marcopolo di sebutkan pada saat singgah
di Samudra Pasai ia menemukan masyarakat sekitar sudah menganut agama Islam.
Islam di bawa oleh para Pedagang Persia (Iran)
Pendukungnya yaitu
: Umar Amir Husein ; Husein Djayadiningrat
Bukti :
o Adanya Upacara Tabut di Minangkabau
o Penemuan makam Fatimah binti Maulana, di Leran, Gresik
Jawa Timur.
o “Leran” jika di Indonesia nama sebuah kampung/desa,
namun di Persia/Iran adalah nama suku bangsa.
o
Islam di bawa oleh para Pedagang Arab/Mesir
Dikemukakan oleh Hamka
Bukti:
o Terdapatnya kesamaan gelar H. Malik yang digunakan di
Samudra Pasai.
o Terdapatnya kesamaan mahzab yaitu mahzab Syafii di
gunakan di Samudra Pasai.
Saluran Islamisasi:
Perdagangan
Perkawinan
Pendidikan
Da’wah
Kesenian
Tasawuf, adalah Ajaran ketuhanan
yang di campur dengan ilmu-ilmu magic dan hal-hal yang berbau mistis yang
berfungsi untuk pengobatan, biasanya di sesuaikan dengan pola pikir yang
berorientasi pada Hindu-Budha sehingga di sesuaikan dengan kondisi dan situasi
lingkungan masyarakat sekitar.
Faktor
Islam Cepat Berkembang
Syarat masuk Islam sangat mudah yaitu hanya membaca 2
kalimat Syahadat.
Islam menyebar ke Indonsia di sesuaikan tradisi pada
saat itu.
Islam tidak mengenal kasta/strata sosial.
Penyebaran Islam dilakukan secara damai.
Tata upacara peribadatan Islam sangat sederhana.
Upacara dalam Islam pun sangat sederhana.
Perkembangan
Budaya Islam Di Indonesia
Akulturasi
Contoh wujud Akulturasi Budaya Islam + Indonesia:
Bidang Bangunan
Contohnya:
Masjid
Cirinya: atap
tumpang, pondasi agak tinggi,adanya parit/kolam, adanya serambi, bedug,
kaligrafi, menara, gerbang
Makam
Cirinya: cungkum
(rumah makam), di tempat tinggi, nisan, hiasan kaligrafi.
Seni Sastra
- Hikayat
Cerita/dongeng
karya sastra melayu berbentuk prosa yang memuat peristiwa luar biasa yang tidak
masuk akal sering bertitik tolak dari peristiwa sejarah.
Contoh: Amir Hamzah, Hikayat si Miskin.
- Babad
Cerita Sejarah
yang lebih bersifat dongeng merupakaan rekaan pujangga keraton yang dianggap
sebagai peristiwa sejarah.
Contoh: Babad Tanah Jawi, Babad Cirebon.
- Suluk
Kitab yang
mencerminkan masalah tasawuf yaitu jalan kearah kesempurnaan batin.
Contoh: Suluk Sukarsa, Suluk Wujil, dan Malang Sumbing.
- Primbon
Ramalan-ramalan jawa.
2.3. Kebudayaan Barat
Menjelaskan kebudayaan barat
Saat ini, kita hidup di era globalisasi. Sebuah era
dimana teknologi berkembang dengan sangat pesat. Sebuah era dimana kita bisa
melakukan apa saja dengan teknologi. Sebuah era yang dipenuhi dengan kemudahan
dalam melakukan apapun.
Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi berjalan dengan sangat cepat, terutama teknologi informasi. Saat ini, hanya dengan mengetik nama situs di komputer, kita bisa menjelajahi dunia. Hanya dengan menekan nomor pada pesawat telepon, kita bisa berbicara dengan siapa saja yang kita mau, tidak peduli dimana mereka berada.
Jika kita lihat contoh yang ada, maka kita bisa menyimpulkan
bahwa perkembangan zaman dan teknologi memiliki dampak positif jauh lebih besar
dari dampak negatifnya. Namun pada kenyataanya, dampak negatif yang ditimbulkan
pun sangat berbahaya bagi perkembangan budaya manusia. Salah satu contoh
konkret dari fenomena ini adalah berkembangnya kebudayaan barat di Indonesia.
Teknologi informasi yang begitu pesat membuat
komunikasi internasional sangat mudah dilakukan. Dengan demikian, masuknya
kebudayaan Negara lain ke Indonesia pun terjadi secara signifikan, terutama
yang paling mencolok adalah kebudayaan barat. Saat ini, hampir semua aspek
dalam kebudayaan barat telah masuk ke Indonesia. Mulai dari fashion, makanan,
bahasa, etika pergaulan, sampai tata krama. Masyarakat Indonesia pun menerima
masuknya kebudayaan barat ini dengan tangan terbuka karena dengan demikian, itu
menandakan bahwa masyarakat kita bisa dikatakan mengikuti perkembangan zaman.
Namun penerimaan masuknya budaya barat ke Indonesia ini memiliki dampak yang
membahayakan. Masuknya kebudayaan barat ke Indonesia membuat kebudayaan asli
Indonesia sendiri menjadi pudar dalam diri masyarakat Indonesia. Hal ini sangat
berbahaya karena kebudayaan asli Indonesia adalah jati diri bangsa Indonesia.
Dengan membiarkannya pudar, maka berarti juga membiarkan Negara Indonesia
dijajah oleh bangsa barat dalam arti tertentu.
Di samping memudarkan kebudayaan asli Indonesia
dalam diri masyarakat Indonesia, masuknya kebudayaan barat pun bisa merusak
kebudayaan asli Indonesia. Kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia tidak
semuanya cocok dengan kebudayaan asli Indonesia. Bahkan bisa dibilang
kebudayaan barat banyak bertentangan dan berbeda dengan kebudayaan Indonesia.
Salah satu contohnya adalah dalam hal tata krama dan sopan santun. Dibandingkan
dengan kebudayaan barat, tata krama bangsa Indonesia secara umum bisa dibilang
lebih halus daripada kebudayaan barat. Namun dengan masuknya tata krama barat,
tata krama Indonesia yang awalnya halus berubah menjadi kasar. Hal ini jelas
tidak bisa dikatakan sebagai hal yang baik,
Setelah ditelaah secara seksama, terbukti bahwa
masuknya kebudayaan barat ke Indonesia tidak selamanya membawa dampak positif
bagi bangsa Indonesia. Maka yang harus kita lakukan dalam menghadapi era
globalisasi ini adalah menerima kebudayaan asing masuk ke Indonesia dengan
tidak melupakan budaya asli Indonesia yang merupakan jati diri bangsa
Indonesia. Dengan mampu memilah-milah kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia,
bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang bergaul dan mampu menghadapi era
globalisasi dengan tetap memegang jati diri sebagai bangsa Indonesia.
REFERENSI :
·
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.indexmundi.com/indonesia/population.html
·
http:// mosiolog.blogspot.com