Minggu, 01 Desember 2013

Pemanfaatan Matahari Sebagai Energi Yang Terbarukan Dibangunan Di Negara Iklim Tropis


Indonesia merupakan negara yang berada di sepanjang garis khatulistiwa sehingga mendapatkan cahaya matahari sepanjang tahunnya walau di musim hujan sering mendung sehingga tidak terlalu terang cahayanya. Masyarakat tradisional sudah sangat baik memanfaatkannya yakni digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti mengeringkan pakaian, hasil panen, ataupun mengeringkan makanan-makanan pada produksi pabrik-pabrik tradisional, jika dibandingkan dengan masyarakat kota yang pola hidup serba cepat sehingga menggunakan mesin pengering pakaian yang menggunakan energi listrik.



Dalam dunia arsitektural cahaya matahari sangat bermanfaat dan diperlukan, mulai dari pengeringan coran beton, cat, pencahayaan alami sampai dengan pemanfaatan sebagai sumber energi. Beberapa teknologi tersebut diantaranya adalah panel surya yang mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik dan teknologi photovoltaic (PV) yang mengubah radiasi matahari menjadi energi listrik. Memang penggunaan teknologi ini masih mahal untuk saat ini, namun sesuai dengan perkembangan jaman dimana energi fosil yang semakin langka maka pada masanya akan diproduksi masal sehingga akan menurunkan harganya.

Sebenarnya teknologi ini sudah lama dikembangan bukan hanya untuk diaplikasikan dibangunan, namun juga di kendaraan, prasarana umum yang membutuhkan energi listrik seperti lampu lalu lintas.



Pada dasarnya bangunan yang sehat dan ramah lingkungan akan memanfaatkan cahaya ataupun energi matahari secara maksimal. Penggunaan teknologi seperti photovoltaic (PV) dapat direncanakan sejak perancangan design sehingga bisa dimanfaatkan juga sebagai penutup atap yang akan mengurangi biaya penutup atapnya, dan juga menambah nilai estetika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar